Tiga pusat sains dunia, yakni Pusat Peragaan IPTEK
(Indonesia), Questacon (Australia) dan Exploratorium (AS) menjalin
kerjasama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti
apa?Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan
proyek percontohan kerjasama tripartit di gedung Pusat Peragaan IPTEK
di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), jakarta, Senin (19/11).
Direktur
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) Sukro Muhab
mengatakan bahwa proyek kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk workshop
'Science Center Capability Development', yang berlangsung pada 19-30
November 2012 dengan diikuti 25 peserta perwakilan dari Indonesia,
AS,dan Australia.
“Kerjasama dari tiga pusat sains ini meliputi
pengembangan dalam bidang peragaan interaktif sains, program pendidikan
sains, perencanaan strategis, monitoring, dan evaluasi serta bidang
komunikasi sains bagi seluruh pusat sains yang ada di Indonesia.
Kegiatan ini tak hanya dilakukan di Indonesia, melainkan juga di
Australia dan AS di masa yang akan datang," papar Sukro.
Selain
meningkatkan kerjasama, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kompetensi
dan keterampilan sumber daya manusia di pusat sains di Indonesia.
"Kegiatan
ini juga bertujuan mengembangkan ide serta berinovasi yang berimplikasi
pada pemasyarakatan dan pemanfaatan sains dan teknologi oleh masyarakat
Indonesia," ujar Sukro.
Ia menambahkan, pusat sains sangat
penting dalam mengenalkan sains dan teknologi kepada generasi muda.
Selama ini, sains kerap dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan.
"Padahal sains itu sangat menyenangkan dan ada di sekitar kita," lanjutnya.
Saat
ini, pusat sains tidak hanya ada di Jakarta tapi ada delapan daerah
lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Palembang, Sawahlunto, Pontianak,
Medan, Kalimantan Selatan, dan Sidoarjo.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar