pemain bola berbakat bersinar di tengah lapagan

Di tengah-tengah kisruh sepakbola nasional yang tak kunjung selesai hingga hari ini. Pemain-pemain muda berbakat yang dimiliki bangsa Indonesia tak pernah berhenti untuk terus mengejar cita-cita dan meraih prestasi. Para pemain muda berbakat negeri ini seakan-akan tidak terpengaruh dengan situasi sepakbola Indonesia yang sedang dilanda konflik berkepanjangan. Bahkan belakangan ini pemain-pemain muda berbakat negeri terus menunjukkan kualitas yang mereka miliki disaat sepakbola Indonesia mengalami konflik baik itu di ajang Internasional maupun di klub tempat dimana si pemain bernaung.
Kualitas yang miliki para pemain muda negeri sudah tidak diragukan lagi. Karena sebagian dari mereka sudah layak masuk dalam kategori “wonderkids”. Apabila para pemain muda berbakat yang dimiliki di tangani dengan benar, maka suatu saat mereka akan menjadi pemain-pemain yang hebat. Sangat disayangkan memang karena pamor para pemain-pemain muda berbakat negeri ini melejit di tengah situasi sepakbola nasional yang kurang kondusif akibat konflik. Namun meskipun demikian, para pemain-pemain muda bertalenta ini tetap dapat menemukan cara untuk membuktikan kualitas yang mereka miliki.
Negeri ini memiliki banyak pemain-pemain muda berbakat, yang di nilai memiliki potensi menjadi pemain-pemain bintang pada masa-masa yang akan datang. Baik pemain-pemain muda yang sudah lebih dahulu menunjukkan kualitasnya di level Internasional maupun nasional maupun pemain-pemain muda yang baru mulai menata karier di level klub dan belum begitu dikenal masyarakat luas.
Salah satu pemain muda berbakat yang sudah mulai bersinar adalah Dio Permana gelandang muda klub Persema Malang. Walaupun pemain yang bersangkutan itu tidak bersinar bersama Timnas Indonesia seperti pemain-pemain muda lainnya. Namun kualitas dan bakat yang dimiliki Dio Permana itu sudah mendapat perhatian pemandu bakat atau talent scouting dari klub Belanda Heerenven.
Pihak manajemen Persema Malang membenarkan adanya komunikasi Dio Permana dengan klub asal Belanda tersebut. “Sekarang Dio terus mendapat arahan dari pelatih Slave Radovski soal rencana ke Belanda. Ini tentu kabar istimewa buat Persema maupun sepakbola Indonesia”, kata CEO Persema Malang Didied Poernawan.
Sukses atau tidak Dio Permana direkrut itu urusan kedua. Yang pasti pemain muda berusia 17 tahun tersebut sudah berhasil menarik perhatian dari klub Eropa dan tentu saja hal itu merupakan langkah awal yang bagus dan patut di hargai. Sementara di satu sisi yang lain hal ini tentu sangat-sangat memalukan bagi para elite sepakbola nasional yang lebih memilih untuk ribut dan saling berebut kekuasaan ketimbang memgembangkan bakat yang di miliki pemain-pemain muda negeri ini untuk menembus level Internasional.
Selain itu, pemain muda yang juga mulai bersinar adalah Evan Dimas. Ya pemain muda berusia 17 tahun asal Surabaya tersebut di gadang-gadang sebagai pengganti atau penerus Andik Vermansyah. Pemain yang beberapa waktu lalu memperkuat Tim PON Jawa Timur tersebut memiliki kualitas, kepercayaan diri dan mental diatas rata-rata pemain se-usianya.
Pemain muda berbakat yang juga merupakan kapten Timnas Indonesia U-17 ini telah berhasil meraih sejumlah prestasi yang sangat membanggakan. Salah satunya adalah membawa Timnas Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournament di Hongkong awal tahun 2012. Dan mewakili Indonesia sebagai pemain yang mendapat pelatihan di Barcelona dan dibimbing langsung oleh pelataih Josep “Pep” Guardiola.
Dan pemain muda lainnya yang juga namanya mulai melejit adalah Sabeq Fahmi Fahrezy. Pemain muda bermultitalenta berusia 17 tahun tersebut merupakan striker muda masa depan Timnas Senior. Sejumlah prestasi sudah ia raih antara lain membawa Timnas Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hongkong. Pada ajang tersebut Sabeq Fahmi Fahrezi di nobatkan sebagai pemain terbaik dan meraih gelar top skor (pencetah gol terbanyak) dan yang tidak kalah membanggakan adalah 12 gol yang ia ceploskan ke gawang Pakistan pada ajang Piala Pelajar Asia 2012 di Iran beberapa hari yang lalu. Striker muda yang bermain untuk klub Persid Jember itu juga pernah memperkuat tim Indonesia All Star dalam turnamen Intesa Sanpaolo di Milan, Italia tahun 2011 lalu. Ketika itu Indonesia All Star sukses mengalahkan Akademi AC Milan dengan skor 3:2.
Selain itu pemain muda berbakat yang namanya belum setenar Andik adalah Saddam Tenang. Pemain muda berusia 18 tahun tersebut yang mampu bermain diberapa posisi itu merupakan calon pemain bertahan Timnas pada masa-masa yang akan datang. Banyak pemain-pemain muda bermultitalenta yang dimiliki Indonesia yang kalau ditulis satu per satu tidak akan pernah ada habis-habisnya karena negeri kita tercinta memiliki segudang pemain muda bertalenta yang kualitasnya tidak kalah jauh dengan kualitas pemain-pemain dari negara-negara lain.
Kita punya potensi yang luar biasa namun belum ditangani dengan serius. Karena para elite sepakbola Indonesia lebih memilih untuk ribut daripada mengurus sepakbola. Hal ini perlu diperhatikan, tentu sebelum membangun sepakbola Indonesia menjadi lebih baik semua persoalan yang terjadi di dalam sepakbola Indonesia harus diselesaikan terlebih dahulu.


Sumber : http://sindonews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar