gaji naik stres juga naik



Mendekati akhir tahun, isu kenaikan gaji selalu menjadi perbincangan yang menarik. Bagi yang bekerja di sektor swasta dan standar gajinya mengacu pada UMK, tentu sedang harap-harap cemas apakah kenaikan UMK sesuai yang diinginkan. Untuk Kabupaten Semarang, telah disepakati bahwa UMK tahun 2013 sebesar Rp 1.051.000,- naik 11.62%, nilai ini telah memenuhi 100% Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Untuk PNS, kenaikan gaji tahun 2013 adalah 7% sesuai dengan tingkat inflasi, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 yang naik 10%. Hal ini telah tertuang pada Nota Keuangan yang disampaikan Presiden pada Bulan Agustus 2012. Sedangkan sektor swasta yang lain, yang gajinya tidak mengacu pada UMK, tentu juga akan mengalami kenaikan gaji, sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan.

Kenaikan gaji seharusnya berkorelasi positif dengan perasaan bahagia atau senang karena kita akan mendapatkan penghasilan lebih. Tapi benarkan selalu begitu ? Mungkin pada saat pengumuman kenaikan atau pada saat penerimaan uang gaji, semua pegawai akan tersenyum lebar dan mengucapkan syukur. Tapi di akhir bulan, mungkin banyak yang akan kembali bermuka masam, sama dengan akhir bulan tahun kemarin ketika gaji belum naik. Hal ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama, jika kenaikan gaji ternyata lebih kecil daripada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Kedua, jika kenaikan gaji membuat orang meningkatkan level atau gaya hidupnya, melampaui nilai kenaikan gajinya. Misalnya, karena gajinya naik, lalu merencanakan untuk mengambil kredit sepeda motor, dimana angsurannya lebih besar dari kenaikan gajinya. Jadi bukan lagi perasaan senang yang didapatkan, malahan bisa stress karena aktual gaji yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok menjadi lebih sedikit dibandingkan tahun kemarin.

Menurut Tung Desem W, kita seharusnya mempunyai prinsip “hidup di bawah kemampuan” atau “menghabiskan lebih sedikit dari yang kita dapatkan”. Untuk itu kita perlu mengubah pola pikir kita tentang paradigma kebutuhan vs keinginan. Misalkan kita butuh sepeda motor, sedangkan menurut kemampuan kita hanya mampu membeli yang bekas dengan harga di bawah 7 juta, tapi demi gengsi kita membeli motor baru seharga Rp 12 juta, maka alangkah besarnya harga yang harus kita bayar untuk memenuhi keinginan atau ego kita akan perasaan hebat dan wah karena memiliki motor keluaran terbaru.

Kenaikan gaji yang merupakan harapan dari semua orang yang bekerja, hanya akan menjadi faktor pemicu kenaikan tingkat stress jika rasa syukur hanya sebatas pada penerimaan kenaikan gaji, dan tidak menyentuh pada level pemanfaatan gaji tersebut secara cermat dan hemat. Dan jika kondisi ini berlangsung setiap tahun, maka tingkat stress akan semakin tinggi yang akan berdampak pada kualitas dan prestasi kerja.

Rasulullah pernah mengatakan bahwa jika manusia memiliki satu lembah emas,niscaya dia menginginkan lembah yang kedua. Keinginan manusia tidak terbatas, sementara kebutuhan manusia terbatas


 sumber






Tidak ada komentar:

Posting Komentar